KOMPAS.com - Rekaman CCTV yang menampilkan Inara Rusli dan Insanul Fahmi beredar di media sosial dan dengan cepat menjadi sorotan publik.
Video yang disebut berasal dari rumah pribadi Inara itu digunakan sebagai bukti laporan dugaan perselingkuhan, sekaligus memicu laporan balik soal dugaan penyebaran tanpa izin.
Di tengah simpang-siur tersebut, tiga versi berbeda muncul mengenai bagaimana rekaman itu bisa keluar dan beredar luas.
Lantas, bagaimana pernyataan pihak-pihak terkait rekaman CCTV?
Baca juga: Jaringan Peretas CCTV India Terbongkar, Ratusan Rekaman Sensitif Dijual di Telegram
Keterangan versi Inara: CCTV rumahnya diretasInara Rusli melapor ke Bareskrim Polri setelah rekaman CCTV dari rumahnya dijadikan bukti dugaan perselingkuhan.
Laporan itu menyoroti kemungkinan peretasan di rumahnya dan penyebaran rekaman tanpa izin.
Kombes Pol Rizki Agung Prakoso membenarkan adanya laporan yang diajukan Inara.
"Betul, terlapornya masih dalam penyelidikan," ujar Kombes Pol Rizki, dikutip dari Kompas.com, Jumat (28/11/2025).
Laporan ini menjadi jalur hukum pertama yang muncul dalam Kasus CCTV Inara Rusli.
Fokusnya adalah asal rekaman dan apakah ada pelanggaran aturan privasi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ITE.
Baca juga: Link CCTV Pantau Lalu Lintas Hari Ini 30 Agustus 2025
Versi Insan: dapat rekaman Inara dari keluarga MawaInsanul Fahmi menjelaskan bahwa rekaman yang dibawa istrinya ke polisi berasal dari rumah pribadi Inara.
Dalam podcast bersama Richard Lee di YouTube, ia mengaku bingung mengapa rekaman tersebut beredar.
"CCTV di rumah Inara, rumah pribadi," ujar Insanul Fahmi, dikutip dari Kompas.com, Kamis (27/11/2025).
"Makanya kita bingung juga gitu kan, kok bisa," sambungnya.
Insan menyebut rekaman itu sebelumnya dikirim oleh kakak Wardatina Mawa disertai pesan bernada ancaman.